Media Pandang Visual
Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber
pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian media
menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
AECT
: media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.
Gagne
: media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
Briggs
: media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar.
Bila
kita tinjau dari media pembelajaran yang mempunyai arti segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan media visual adalah media yang
memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi
dapat diambil kesimpulan bahwa media visual merupakan salah satu media untuk
pembelajaran.
Media
visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar
panca indera kita terutama oleh indera penglihatan. Media visual ada yang dapat
diproyeksikan dan ada pula yang tidak dapat diproyeksikan.[1]
2.
Tujuan
Dan Manfaat Media Pandang Visual
1. Media
bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non
visual sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media
penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik
dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang
tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih
efiektif dan efisien dibandingkan media
verbal lainnya karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua
jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif,
dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
5. Penggunaannya
praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap orang yang
memilih media-media tertentu, misalkan penggunaan media Transparansi Overhead
Tranparancy (OHT).[2]
3.
Macam-Macam
Media Pandang Visual
Media yang tidak diproyeksikan
1. Media realia,
adalah benda nyata. Contoh nya untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2. Model,
adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak,
pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada
hewan.
3. Media grafis,
tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual.
Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis
adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan
verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan
simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal
untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga
lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis
lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol
verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk
mempelajari pertumbuhan.
Media
proyeksi
1. Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
1) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
2) Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai
/ slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai
2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas
visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya
produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan
dibutuhkan proyektor slide.
4.
Kelebihan
Dan Kekurangan Media Visual
a.
Kelebihan
media visual:
1. Repeatable, dapat dibaca
berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.
2. Analisa lebih tajam,dapat membuat
orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
b. Kekurangan
media visual :
1. Lambat, dan kurang praktis
2. Tidak adanya udio, media visual
hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang mendetail
materi yang disampaikan.
3. Visual yang terbatas, media ini
hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
4. Produksi,
biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.[4]