Senin, 28 September 2015

Jika ada yang bertanya...saya belajar dengan menggunakan tipe apa...???

Jawabanya adalah....
Saya memakai mazhab belajar SKS....
Sistem Kebut Semalam........hehehe

MAU TAU BAGAIMANA SISTEM BELAJAR TIPE INI?
OK...saya beri tau...

“Mahasiswa yang belajar dengan tipe belajar ini meskipun tak pernah mencatat, para mahasiswa “Belum Teladan” ini tak pernah kehabisan bahan teori lho”.
Biasa nya saya suka memakai cara-cara yang simple untuk membantu sy dalam mengumpulkan bahan ujian.
Saya jarang sekali (baca tak suka red.) mencatat apa yang ada di papan tulis. Tinggal foto aja koq repot (maklum sy pakai hp keren)...hehe.
Habis foto langsung di save dan tinggal baca sambil tiduran. Biasa nya teman-teman suka geleng geleng kepala lihat cara saya yang seperti ini.
“Selain memotret papan tulis ketika kelas sudah usai, mahasiswa tipe ini juga punya teman yang dengan suka rela meminjamkan buku catatanya untuk di foto copy”.
Biasa nya untuk hal ini sy selalu mengandalkan teman yang paling pinter di lokal. Sebut saja namanya Ainal mardhiyah, catatannya dijamin paling lengkap.
Haha...untuk hal ini pun sy juga selalu memakai cara instan untuk pinjam catatan. Sy ngk mau repot dengan capek capek harus ke tempat foto copy buat copy catatan. Selalu ada memet yang bisa di andalkan....tinggal sms, minta tlong foto copy, ntar pas di lokal tinggal minta saja...hehe...(love u memet)
“Atau bahkan ada yang lebih parahnya lagi, mereka hanya belajar pas pagi hari di kampus beberapa menit sebelum mereka mengikuti ujian”.
Dengan memanfaat kan cara belajar saya yang audio...30 menit sebelum ujian biasa nya sy selalu menghampiri kelompok teman-teman yang hobi menghafal keras-keras...jadi, tinggal ikut gabung...,dengarkan mereka dengan seksama....dan I will take it. Hehe


Tapi ingat ya....tidak semua orang bisa menerapkan tipe belajar seperti ini dengan baik. Salah-salah nanti malah tragis. Dari dulu sampai sekarang memang seperti ini lah sy belajar. Meskipun sy selalu bermimpi untuk bisa menjadi anak yang rajin dan teladan.....(tapi susah bangetz). Mending belajar yang benar...mengahafal yang baik...OK

Minggu, 27 September 2015

Untuk mu... calon ibu...

Pernahkah kamu mendengar istilah ..." seorang wanita adalah ummul madrasah bagi anak anak nya"..??

Ya...seorang wanita adalah guru pertama serta guru besar bagi setiap anak.
Mendidik anak kelak dimulai dengan mendidik ibu nya terlebih dahulu...
Jika ibu nya terdidik. In sya Allah anak yang akan di lahir kan nya pun aka tumbuh menjadi anak yang berpendidikan.
Dari seorang ibu lah seorang anak akan belajar banyak hal, baru setelah itu madrasah diluar sana akan melengkapi kesempurnaan pendidikan mereka.

Untuk mu wahai para wanita...
Di saat kelelahan dalam menuntut ilmu datang menghampiri mu, merenggut semangat mu...Ingat lah...
"Bahwa anak mu kelak, BerHAK dilahirkan dari rahim seorang ibu yang berpendidikan".

Sabtu, 26 September 2015

BELAJAR ISTIQOMAH DARI AL-QUR'AN

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku” (QS Al-Fajr [89]:27-30)

Ungkapan lembut tersebut adalah rayuan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang juga disertai ajakan yang provokatif. Bagaimana mungkin kita tidak tergiur dengan rayuan semacam itu?

Kita bisa bekerja dengan keras saat jiwa kita sedang asyik dengan Al-Qur’an. Tetapi di saat yang lain, kita mungkin mengalami kondisi keengganan yang besar, jangankan disuruh menghafal, sekedar melihat mushaf pun sangat tidak siap. Untuk kondisi seperti itu, kita perlu merayu diri sendiri, merenungi kehidupan diri kita sendiri sambil mencari bahasa apa yang dapat membangkitkan energi kita untuk kembali bekerja: meraih cita-cita hidup bersama Al-Qur’an.

Berbagai permasalahan umum pada diri kita saat berinteraksi dengan Al-Qur’an antara lain:

1. Kita sadar sepenuhnya bahwa tilawah setiap hari adalah keharusan, tetapi jiwa kita belum siap untuk komitmen secara rutin sehingga dalam sebulan, begitu banyak hari-hari yang terlewatkan tanpa tilawah Al-Qur’an.

2. Kita paham bahwa menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan yang besar manfaatnya, tetapi jiwa kita belum siap untuk meraihnya dengan mujahadah.

3. Kita sadar bahwa masih banyak ayat yang belum kita pahami, namun jiwa kita tidak siap untuk melakukan berbagai langkah standar minimal untuk dapat memahami isi Al-Qur’an.

4. Kita sadar bahwa mengajarkan Al-Qur’an sangat besar fadhillahnya, tetapi karena minimnya apresiasi dan penghargaan ummat terhadap para pengajar Al-Qur’an maka sangat sedikit yang siap menjadi pengajar Al-Qur’an.

5. Kita paham bahwa shalat yang baik - khususnya shalat malam - adalah shalat yang panjang dan sebenarnya kita mampu membaca sekian banyak ayat, namun jiwa kita kadang tidak tertarik terhadap besarnya fadhillah membaca Al-Qur’an di dalam shalat.

6. Kita sadar bahwa dakwah dijamin oleh nash Al-Qur’an dan Allah Swt akan memberikan kemenangan, namun jiwa kita tidak sabar dengan prosesnya yang panjang sehingga cenderung meninggalkan atau lari dari medan dakwah.

7. Kita paham betul bahwa banyak keutamaan di dunia dan akhirat bagi manusia yang berinteraksi dengan Al-Qur’an, tetapi fadhillah tersebut hanya menjadi pengetahuan, tidak mampu menghasilkan energi yang besar untuk beristiqamah dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.

8. Kita paham dengan sangat jelas bahwa semua tokoh Islam di atas bumi ini adalah orang-orang yang telah berhasil dengan ilmu Al-Qur’an dan merekapun menguasai kehidupan dunia, namun jiwa kita enggan mempersiapkan generasi mendatang yang hidupnya berada di bawah naungan Al-Qur’an.


Jangan pernah berhenti untuk merayu diri agar segera bangkit. Tanyakanlah pada diri kita:

1. Wahai diri, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada Allah Swt tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan Kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, ia menjadi senang membaca suratnya bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan enggap untuk hidup dengan wahyu Allah Swt? Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih? Dengan apa lagi kamu mampu meraih pahala Allah Swt? Infak cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al-Qur’an, dengan apa lagi?

2. Wahai jiwaku, siapa yang menjamin keamanan dirimu saat gentingnya suasana akhirat? Padahal Rasulullah Saw menjamin bahwa Allah Swt akan memberikan keamanan bagi manusia yang rajin berinteraksi dengan Al-Qur’an, mulai dari sakaratul maut hingga saat melewati shirat.

3. Wahai jiwaku, tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Dengan nikmat-Nya yang demikian banyak, yang diminta maupun tidak, tidakkah kamu bersyukur kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an?

4. Wahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah Swt dan Rasulnya mengajak dirimu memperbanyak hidup bersama Al-Qur’an? Untuk siapakah manfaat amal tersebut? Apakah kamu mengira bahwa dengan banyak membaca Al-Qur’an maka kemuliaan Allah dan Rasul-Nya menjadi bertambah? Dan sebaliknya, jika kamu tidak membaca Al-Qur’an, kemuliaan itu berkurang? Sekali-kali tidak. Semua yang kita baca dan lakukan, kitalah yang paling banyak mendapatkan manfaatnya.

5. Wahai jiwa, tidakkah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendiri? Selama ini hidup tanpa al-Qur’an, jatah usia makin sedikit, tabungan amal shalih masih sedikit, jaminan masuk surga tak ada di tangan. Sampai saat ini belum mampu tilawah rutin satu juz per hari, jangan-jangan Al-Qur’anlah yang tidak mau bersama dirimu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al-Qur’an selalu menjauh dari dirimu.

6. Wahai jiwa, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabat serta tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an? Jika hari ini kamu masih enggan berinteraksi dengan Al-Qur’an apa yang akan dikenang oleh generasi yang akan datang tentang dirimu?
Ungkapan di atas adalah perenungan terhadap diri sendiri dalam urusan dunia dan akhirat, hal yang dianjurkan oleh Allah Swt agar hidup kita tidak berlalu begitu saja tanpa makna.

“….Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berpikir. Tentang dunia dan akhirat…” (QS Al-Baqarah [2]: 219-220)




Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Minggu, 20 September 2015

Rindu...

Seorang sahabat pernah bertanya kepada ku...
"Boleh kah kita menyatakan rasa rindu kepada seseorang yg kita rindukan?"
Jawabannya adalah boleh.
Sah sah saja...tidak ada yang salah dengan itu semua...
Tapi....
Untuk menjaga hati mu...agar terhindar dari keresahan nanti nya...
Cukup kau sampaikan rindu itu pada sang pemiliknya saja...
Karna Allah...lebih tau kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan rindu mu...dan jiwa mu pun tak akan tergangu dengan rasa malu mu...^^

Kamis, 17 September 2015

Ini lah Harusnya Bagaimana Kita

Jika sebuah telur di pecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir. Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir. Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam. Ya! dari dalam diri anda sendiri.

YOU AND I SEE

When your world falls apart
When your pain claims your heart
I'll be there, I'll be around
And I will never let you down

Leave that pain, don't give up
You will fly up high again
Count on me, we are together
We'll make it through this stormy weather

C/o:
No matter what they say
No matter what they do
No matter what they think of you
You have got me and my heart too

No matter what they see
No matter what they feel
As long as you have got me
As long as You And I See...

Take my hand and take my heart
We can never be apart, now and forever
I won't look back, we'll stay together
Trust in me and we'll fly, don't surrender!

Don't lose hope when you are in need
Have faith in Allah, have faith in Him
So please be tough and please be strong

With all His love you can't go wrong

Jumat, 11 September 2015

Cinta selepas kawin...^_^

Selalu saja...efek setelah nonton cerite malaysia tu...adalah...perasaan menggebu nak pengen kawin...Hehe
Sy nak...rasakan macam mana indah cinta halal selepas kawin...
Ketika akaq terucap...disana lah sy mulai belajar kenalkan awak sebaik2 nya..., sy tak nak kenal awak dalam hubungan yg haram. Sy nak kenal awak dalam ikatan pernikahan. Siapapun awak...Sy nak awak jemput sy bila Allah sudah tentukan masa nya...^_^